Still Waiting Love You
Dalam bait do’aku selalu terselip namamu yang ku harapkan akan menjadi masa depanku, yang menemani hari-hari aku nanti.
Aku bingung, kenapa perasaan ini semakin hari semakin memuncak seperi
lava yang ingin keluar dari bibir kawah, seperti meleleh dalam
pengaharapan cinta yang kuinginkan.
aku tak tahu mengapa aku seperti ini, berharap cemas menunggumu,
terkadang takut kau berlari menjauh, menggengam tangan yang lain, dan
perlahan mengabaikanku.
aku terkadang menyadari, kau dan aku bagaikan langit yang nyatanya
berbeda jauh, namun itu tak menyurutkan langkah aku untuk tetap berjuang
mempertahankan cintaku untukmu saat ini.
aku harus menahan rasa cemburu ini, saat kau ceritakan banyak pemuja
yang ingin mendekatimu, berusaha mendekati dan merebutmu dariku.
aku merasakan masih ada rasa itu dihatimu, rasa yang dahulu pernah memuncak untuku, yang kini berkurang karena kebodohanku.
Aku seperti disuatu tempat yang aku sendiri tak ingin pergi dari
tempat itu. mungkin bukan karena tempatnya indah melaikan kenyamanan yg
aku dapatkan.
aku selalu menjaga hati ini untukmu, setia pada satu janji yang ku ucap, meski banyak seribu wajah yang mencoba datang, aku selalu disini bertahan.
Aku sedang memantaskan diri untukmu, agar Allah meridhoi aku kembali
bersamamu, karena aku tahu wanita yang baik hanya untuk pria yang baik
pula.
Jakarta 15 Februari 2017
to. CINta.

Tidak ada komentar