Header Ads

my birthday 22th

apa yang kita lihat terkadang hanya merupakan bayangan semu dari apa yang kita rasakan, dan apa yang kita rasakan terkadang hanya merupakan angan-angan kosong dari apa yang kita khayalkan, sementara apa yang kita khayalkan, terkadang merupakan belenggu yang tertanam dalam hati dan jiwa kita yang bebas …..
 
22 tahun aku sudah menghabiskan waktu didunia, sebuah dunia yang banyak membuat satu perubahan yang cukup besar dalam hidupku. Suatu waktu yang entah bisa dikatakan sebentar atau lama, untuk melihat suatu nuansa baru yang mungkin tidak semua orang mempunyai satu persepsi yang sama dalam cara melihat, memandang, merasakan dan mengintepretasikan semuanya. 22 tahun lamanya aku mencoba untuk mengais-ais arti salah satu episode dari kehidupanku yang entah akan mempunyai makna di masa mendatang atau tidak.

Ada banyak torehan duka dan suka selama aku berada didunia ini. Ada banyak tangis dan canda bertebaran di dalamnya. Ada banyak amarah dan nestapa mengisi hari-harinya. Dan ada banyak asa dan nelangsa tercipta mengiringi detik-detiknya.

Teramat ingin aku untuk mengungkapkan semuanya lewat kata-kata, dengan menuliskan rangkaian kalimat hingga dapat membuat suatu tulisan yang dapat menggambarkan seluruh hal yang kurasakan, kualami, kulihat dan kujalani selama ini. Namun aku merasa begitu susah, begitu sulit untuk menuangkan semuanya dalam suatu aksara yang dapat memberikan kejelasan tentang semua yang kuinginkan. Dan memang sulit sekali aku untuk melakukannya.

Entah terlalu banyak yang ingin kuungkapkan kah… atau terlalu sedikit yang bisa terceritakan….. semua serba tidak menentu jawabannya. Mungkin inilah alasan mengapa semua tidak dapat tertuangkan menjadi suatu cerita, prosa yang dapat mencakup dan merangkum segalanya.

Hidup yang kualami terkadang seperti kurva dengan adanya suatu gejolak yang membawaku naik ke atas membentuk suatu gelombang naik, ataupun suatu jurang curam yang membawaku turun atau bahkan terpuruk.

Namun terkadang tebing ataupun palung menjadi bagian dari detik-detik yang kualami disini. Terkadang aku dapat menaklukkan tantangan tebing itu dengan sangat mudahnya, tapi tak jarang aku harus jatuh terguling dalam curamnya jurang yang menghempaskan semua kehidupanku saat itu.

Salah satu palung yang akan mungkin akan tetap membekas bagiku adalah saat aku bertemu dengannya. Seseorang yang dapat membuatku tersenyum apabila mengingat ulasan sumringah pada bibir merahnya, membuatku tertawa saat mengingat bahaknya, membuatku merasa sedih bila melihat airmatanya, membuatku letih saat melihat lelah wajahnya…… dan membuatku miris apabila mengingatnya. Tetapi bukankah tidak semua keinginan harus terwujud atau menjadi nyata saat itu juga.
 
22 tahun aku didunia, aku lalui kembali untuk menggenapkan langkah dan pijakkan kakiku di bumi ini. Mencoba mencari makna hidup dan terkadang perih yang telah lama ada di hati. Hmm …… perih, sakit, pedih, luka yang terkadang kupikir telah sembuh, namun ternyata ia diam menahun dan menanamkan bibit-bibit duka yang suatu saat seolah menutupi diriku dari indahnya kenyataan. Terkadang membuat ketakutan semu pada diri yang membuat surut kaki untuk kembali melangkah, dan terkadang memaksaku untuk menutup jendela jiwa yang seharusnya sudah mulai kembali kubuka guna mendapatkan sinar cinta yang mungkin bisa mengusir pengapnya ruang hatiku yang sudah mengelabu.

Pada saat tertentu, aku merindukan semua panggilan cinta yang kulihat menggapai di luar sana mengajakku untuk merasakan sedikit manis dan indahnya harmonisasi dua insan tuk memadu kasih. Kadang datang keinginan hati untuk menyambut genggaman tangan nada untuk kembali untuk menyanyikan bersama seseorang gita asmara yang mungkin akan kembali memberikan kecerahan baru dalam gelapnya hari yang kujalani selama ini. Hmmm……. 22 tahun, tree “fishing” years I passed it just to heal my wound. Aku juga gak tahu, apakah selama itu aku mencoba untuk mengobati luka apa selama itu aku sudah menjadi seorang pengecut untuk memulai suatu hal yang terkadang bagiku mirip dengan perjudian dimana aku mempertaruhkan hati dan perasaanku. Ataukah memang itulah jawaban atas pertanyaan ada apa dengan 22 tahunku…… Ataukah kewibawaan yang kaku, yang merupakan suatu bentuk kekerasan tanpa menginginkan adanya perlawanan ???

Entah bagaimana caranya atau siapa yang mengatur semuanya, yang tentunya pastilah dari Yang Maha Pengatur dan Maha Pasti

Maha yang paling Maha .........
kenapa seperti Kau samarkan jawaban
mengapa bagaikan buta mata ini dalam kelam malam
apa yang hendak Kau berikan
dimana hendak kujabarkan


srupppp .... 
kuhirup secangkir ABC Moccha ...

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.